Apa itu kromatografi? Di dalam
pelajaran kimia, kita mengenal adanya istilah kromatografi. Kromatografi
merupakan salah satu bagian dari teknik pemisahan komponen senyawa di dalam
bidang kimia. Teknik pemisahan yang lain misalnya ekstraksi, destilasi dan
sebagainya. Kromatografi sendiri adalah teknik pemisahan campuran yang
didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran yang ada
di dalam sampel di antara dua fase, yakni fase diam (padat atau cair) dan fase
gerak. Atau dapat juga diartikan sebagai suatu teknik pemisahan molekul
berdasarkan pada perbedaan pola pergerakan yakni antara fase gerak dan fase
diam yang berguna untuk memisahkan komponen (molekul) yang berada di dalam
sampel. Secara umum, teknik kromatografi terbagi ke dalam beberapa jenis yaitu,
kromatografi gas dan kromatogarfi cair. Kromatografi cair terdiri dari beberapa
macam yaitu, kromatografi kolom, kromatografi kertas (partisi), kromatografi
absorbsi (lapis tipis).
Macam-macam
kromatografi
Teknik
pemisahan menggunakan metode kromatografi terdiri dari beberapa macam, berikut
ini disajikan beberapa macam teknik kromatografi beserta penjelasannya:
- Kromatografi
kertas
Kromatografi
kertas menggunakan fase diam kertas, yakni kandungan selulosa di dalamnya,
sedangkan untuk fase gerak yang digunakan adalah pelarut atau campuran pelarut
yang sesuai. Kertas sebagai fase diam akan dicelupkan ke dalam sampel dan
pelarut, selanjutnya sampel dan pelarut berdasarkan gaya kapilaritas akan
terserap dan bergerak ke atas. Perbandingan jarak relatif antara senyawa
(sampel) dengan jarak pelarut dihitung sebagai nilai Rf. Aplikasi penggunaan
dari kromatografi kertas sendiri adalah untuk memisahkan diantaranya adalah
tinta, zat pewarna, senyawa tumbuhan seperti klorofil , make up dan berbagai
zat lainnya. Mekanisme kerja dari kromatografi kertas cukup sederhana, di
laboratorium kita sering melakukan percobaan menggunaan teknik kromatografi
kertas tersebut.
- Kromatografi
lapis tipis
Kromatografi
lapis tipis biasanya menggunakan sebuah lempengan tipis yang terbalut gel
silika atau alumina. Silika atau alumina tersebut berfungsi sebagai fase diam.
Materi lain juga bisa digunakan sebagai fase diam asalkan mampu mengalami
pendarflour (fluorescence) dalam sinar ultra violet. Sementara untuk fase gerak
yang digunakan adalah pelarut atau campuran pelarut yang digunakan. Aplikasi
dari teknik pemisahan kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk mengetahui
jenis pada campuran asam amino tertentu. Teman-teman mungkin bertanya,
interaksi apa yang terjadi pada proses kromatografi cair sehingga terjadi
pergerakan sampel di dalam pelarut? Ada beberapa interaksi yang terjadi,
diantaranya adalah pembentukan ikatan hidrogen, ikatan vander walls dan gaya
debye. Atau bisa juga berupa pembentukan senyawa kompleks.
- GLC
(Gas Liquid Chromatography)
GLC merupakan salah satu jenis kromatografi gas yang
digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa organik yang mudah menguap. Pada
kromatografi ini, fasa gerak yang digunakan adalah gas dan fasa diamnya adalah
zat cair. Aplikasi dari kromatografi gas misalnya digunakan untuk menentukan
komposisi kimia dari zat-zat yang tidak kita ketahui, seperti misalnya senyawa
berbeda dalam bensin. Waktu analisa menggunakan GLC cenderung lebih lama. GLC
menggunakan instrumen yang lebih kompleks, beberapa instrumen penting dalam GLC
adalah sebagai berikut:
- Gas
pembawa, merupakan gas yang harus inert dengan sampel dan harus murni.
Diantara gas pembawa yang banyak digunakan adalah hidrogen, helium,
nitrogen dan argon.
- Pengontrol
aliran
- Injektor
atau tempat untuk menyuntikkan sampel
- Kolom
- Detektor,
merupakan instrumen yang berfungsi untuk merupakan sinyal analitik
menjadi sinyal listrik.
- Rekorder, merupakan instrumen yang akan merubah sinyal listrik menjadi sinyal mekanik agar bisa dibaca dalam bentuk data.
- HPLC
(High Performance Liquid Chromatography)
Teknik pemisahan HPLC memiliki banyak keunggulan
dibanding dengan kromatografi lainnya, diantaranya adalah: cepat dalam proses
analisa, resolusi yang lebih tinggi, sensitivitas detektor yang lebih tinggi,
kolom yang dipakai dapat digunakan kembali, ideal dan cocok untuk zat
bermolekul besar dan berionik dan mudah untuk rekoveri sampel. HPLC boleh
dibilang sebagai teknik tercanggih dalam metode kromatografi. HPLC juga
menggunakan sistem instrumen seperti pada kromatogarfi gas. Di dalam teknik ini
juga digunakan tekanan dan kecepatan yang cukup tinggi sehingga mampu dihasilkan
resolusi yang lebih baik.