I.
PENGERTIAN
Mikroskop
(bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop
adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik
yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
II.
SEJARAH
Antony Van Leuwenhoek orang yang
pertama kali menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang
mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan
mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari
kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu
benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari
beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.
III.
PRINSIP KERJA MIKROSKOP
Mikroskop pada prinsipnya terdiri
dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan
lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk
perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,
yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang
sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan
perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler
untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Kebanyakkan mikroskop laboratorium
dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X);
lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm
(97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari
ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan
mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa
okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata.
IV.
MACAM-MACAM MIKROSKOP
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran
maksimal 1000 kali. Mikroskop memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat
berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop biasa
membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Pada ujung bawah
mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang biasa dipasangi tiga lensa atau
lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat
preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber
cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin
datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah
dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.
Lensa objektif bekerja dalam
pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik
yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, merupakan
lensa mikroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan
mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25
kali. Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada
objek yang akan difokuskan, sehingga pengaturannya tepat akan diperoleh daya
pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfat jika
daya pisah mikroskop kurang baik.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar.
Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati
dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan
lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
(1) Ruang ketajaman lensa mikroskop
stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita
dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
(2) Sumber cahaya berasal dari atas
sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3
kali, sehingga perbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah
mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa objektif terdapat
lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan fokus objek terletak
disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas
pengatur fokus.
3. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan
perbesaran objek sampai dua juta kali, dengan menggunakan elektro statik dan
elektro maknetik yang berguna untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar
serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus
dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih
banyak energi dan radiasi elektro magnetik yang lebih pendek dibandingkan
mikroskop cahaya.
Macam - macam mikroskop elektron:
1) Mikroskop transmisi elektron
(TEM)
2) Mikroskop pemindai transmisi
elektron (STEM)
3) Mikroskop pemindai elektron
4) Mikroskop pemindai lingkungan
electron (ESEM)
5) Mikroskop refleksi elektron (REM)
4.
Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya
biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan
cahaya ultraviolet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2
kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadi minimum.
Karena cahaya ultraviolet tak dapat di;lihat oleh mata manusia, bayangan benda
harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa,
dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal dalam pekerjaan sehari-hari.
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan
untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau
virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula
dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan
pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa
pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibody
yang ditandai dengan pewarna pendar.
6.
Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelap digunakan
untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir
mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan
mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang
dapat membentuk kerucut hampa, berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya
dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian
atas gelas preparat.
7. Mikroskop Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda
hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadan hidup,
namun pada galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau
bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati,
kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip
alat ini sangat rumit, apabila mikroskop ini biasa menggunakan nukleus sel
hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena
nukleus dalam sel, nukleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui materi
sekitar inti. Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia yang disebut
sebagai fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras
akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu
daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata, dengan
demikian nukleus (dan unsure lain yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat
dilihat.
V.
BAGIAN –BAGIAN MIKROSKOP
1. Lensa Okuler
yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi
untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
2. Lensa Objektif
Lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh
revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
3. Tabung Mikroskop (Tubus)
Tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa
objektif dengan lensa okuler.
4. Makrometer (Pemutar Kasar)
Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara
cepat.
5. Mikrometer (Pemutar Halus)
Pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop
secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
6. Revolver
Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan
cara memutarnya.
7. Reflektor
Terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek
melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin
datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang
cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya.
8. Diafragma
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini
dapat putar dan di naik turunkan.
10. Meja Preparat
Berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
11. Penjepit Kaca
Penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar
tidak mudah bergeser.
12. Lengan Mikroskop
Berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
13. Kaki Mikroskop
Berfungsi
untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)
Berfungsi untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
VI.
CARA PENGGUNAAN MIKROSKOP
Sebelum melakukan praktikum dengan
menggunakan mikroskop cahaya maka perhatikan langkah-langkah berikut:
1. Letakkan mikroskop di atas meja
dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada
persis di hadapan pemakai !
2. Putar revolver sehingga lensa
obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa
okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk
melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk
bulat (lapang pandang).
4. Tempatkan preparat pada meja benda
tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!
5. Aturlah fokus untuk memperjelas
gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa
okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus !
6. Apabila bayangan obyek sudah
ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10
X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
7. Apabila telah selesai menggunakan,
bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab.
Mencari bidang penglihatan
1. Tabung dinaikkan menggunakan
makrometer (pemutar kasar), sehingga lensa objektif tidak membentur meja atau
panggung bila revolver diputar-putar.
2. Lensa objektif di tempatkan
pembesaran lemah (4 X atau 10 X) dengan memutar revolver sampai berbunyi klik
(posisinya satu poros dengan lensa okuler).
3. Membuka diafragma sebesar-besarnya
dengan menarik tangkainya ke belakang.
4. Mengatur letak cermin sedemikian
rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat
terang di dalam lensa okuler. Mikroskop siap digunakan.
Mencari bayangan sediaan
1. Menaikkan tabung mikroskop
menggunakan makrometer, sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan
meja ± 3 cm.
2. Meletakkan sediaan yang akan diamati
di tengan-tengah lubang meja benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak
tergeser.
3. Memutar makrometer ke belakang
sampai penuh (hati-hati), sambil menempatkan roda sediaan tepat di bawah lensa
objektif, hingga jarak antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca
penutup hanya ± 1 mm.
4. Membidik mata ke lensa okuler sambil
memutar makrometer ke depan searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak
bayangan yang jelas.
5. Memutar revolver dan lensa objektif
yang sesuai untuk mendapatkan pembesaran yang kuat. Kemudian memainkan fungsi
mikrometer secara perlahan dan hati-hati. (Bila menggunakan lensa objektif
100x, maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak imersi dahulu).
Memelihara Mikroskop
1. Mengangkat dan membawa mikroskop
harus selalu dalam posisi tegak, dengan satu tangan memegang erat pada lengan
mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.
2. Mencondongkan posisi tabung, cukup
dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan
kembali setelah selesai.
3. Mengusahakan agar lensa objektif
lemah (4x atau 10x) berada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan
tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1cm dari
atas meja benda.
4. Mengatur kedudukan penjepit sediaan
dengan rapi dan cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
5. Membersihkan sisa minyak imersi
dengan menggunakan cairan Xilol sesegera mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan
minyak imersi telah berakhir, dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.
6. Membersihkan lensa atau bagian
lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flenel) setiap akan
menggunakan mikroskop.
:D
BalasHapus